RANGKUMAN BAHASA INDONESIA
SYARAT
DAN PEMBAGIAN PARAGRAF SERTA PARAGRAF DEDUKTIF DAN
PARAGRAF
INDUKTIF
DISUSUN
OLEH :
1.
ASMAL
HASTIAWAN D10116375
2.ARDIANTO D10116368
3.ANANG DWI PRAKOSO D10116350
4. ADITYA WARMAN D10116317
5.AFAN WIRADHARMA D10116318
6.ALMA D10116347
7. AYU GISDARYANI S.S D10116381
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
A. Syarat-Syarat Paragraf
Syarat-Syarat Paragraf yang Baik - Paragraf adalah kumpulan kalimat yang
saling berangkai nan padu yang membentuk suatu gagasan utama yang ingin disampaikan
oleh pembacanya. Suatu paragraf yang baik harus mencakup beberapa persyaratan
sebagai berikut:
1. Kelengkapan (Completeness)
Paragraf
yang baik harus memiliki unsur – unsur paragraf yang lengkap diantaranya
adalah:
-Gagasan utama
-Gagasan utama
Gagasan utama adalah topik utama atau
permasalahan yang sedang dibahas dalam suatu paragraf.
-Kalimat utama
-Kalimat utama
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan
utama. Kalimat ini memaparkan apa yang akan dibahas pada paragraf tersebut.
Letak kalimat utama di dalam sebuah paragraf bervariasi ada yang terletak di
awal yang disebut dengan paragraf deduktif, di akhir yang disebut paragraf
induktif maupun di awal dan akhir yang disebut paragraf campuran.
-Kalimat penjelas
-Kalimat penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat – kalimat yang
mendukung gagasan utama. Kalimat penjelas perlu untuk ditulis karena kalimat
inilah yang akan memberikan alasan yang kuat pada gagasan utama. Kalimat –
kalimat ini harus mengandung data berupa fakta, contoh maupun alasan yang
jelas.
2. Kesatuan (Unity)
Suatu paragraf yang baik juga harus memiliki syarat
kesatuan atau unity. Yang dimaksud dengan kesatuan adalah suatu paragraf
harus memiliki satu kesatuan gagasan utama beserta dengan gagasan – gagasan
penjelas lainnya. Gagasan – gagasan tersebut dikembangkan dengan saling
menghubungkannya satu sama lain dengan suatu kesatuan yang utuh sehingga tidak
menyebabakan kalimat sumbang di dalam paragraf.
Dengan kata lain, syarat kesatuan akan terpenuhi
jika gagasan utama di dalam paragraf terjalin sangat baik dengan gagasan –
gagasan penejelas lainnya dan saling mendukung satu sama lain. Jika tidak
adanya kesatuan di dalam paragraf, maka bisa dipastikan paragraf tersebut
tidaklah baik.
3. Kepaduan (Coherence)
Paragraf yang baik harus memiliki unsur kepaduan di
dalamnya. Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kalimat – kalimat di dalam
paragraf terjalin atau terangkai dengan logis dan serasi. Syarat kepaduan di
dalam suatu paragraf terpenuhi dengan menggunakan konjungsi sehingga
kalimat-kalimat tersebut berkaitan.
Ada dua macam konjungsi yang dapat digunakan di
dalam suatu paragraf, diantaranya adalah konjungsi intrakalimat, yaitu
konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat seperti :
sehingga, tetapi, karena, agar, dan sebagainya. Serta konjungsi antar kalimat,
yaitu konjungsi yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat
lainnya, seperti : oleh karena itu, namun, disamping, bahkan, jadi, kemudian,
dan sebagainnya.
Syarat – syarat di atas penting untuk dipenuhi agar
suatu paragraf menjadi baik sehingga para pembacanya mudah memahami apa yang
sedang dibicarakan atau dibahas dalam paragraf tersebut.
Contoh Paragraf
Di bawah ini adalah contoh paragraf yang tidak memenuhi kaidah dan contoh paragraf yang memenuhi kaidah:
Contoh:
“Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah di
Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan sehari – hari. Masyarakat Indonesia
bagian timur berbeda. Mereka masih mengkonsumsi sagu sebagai bahan pokoknya.
Penggunaan nasi sebagai bahan makanan pokok karena proses penanamannya yang
mudah dan cepat. Para petani membutuhkan sawah dan merawatnya selama 6 bulan
untuk menghasilkan beras yang akan menjadi nasi. Sekali panen, biasanya petani
akan menghasilkan beras yang sangat banyak. Proses penanamannya yang cepat dan
mudah, nasi juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan
dengan makanan lainnya. Nasi sangat cocok untuk orang Indonesia yang sangat
membutuhkan energi yang banyak untuk mendukung aktivitsnyasehari–hari.”
Paragraf di atas
bukanlah paragraf yang baik karena tidak mengandung syarat – syarat yang telah
disebutkan di atas.
Kelengkapan : Unsur ini tidak terpenuhi karena memiliki dua gagasan utama yang saling bertolak belakang yang pertama adalah nasi menjadi bahan makanan pokok bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Yang kedua adalah masyarakat Indonesia bagian barat mengkonsumsisagu.
Kesatuan : Gagasan – gasan utama pada paragraf di atas tidak terjalin dengan sangat baik sehingga pembacanya bingung dengan apa yang menjadi topik pembicaraannya. Gagasan – gagasan paragraf di atas juga tidak saling mendukung.
Kepaduan : Kalimat – kalimat di dalam paragraf di atas tidaklah padu karena tidak menggunakan konjungsi sehigga susunannya menjadi tidak logis.
Pada kalimat terakhir
seharusnya ditambah konjungsi antar kalimat “oleh karena itu” agar menajdi
lebih padu.
Setelah memperhatikan
paragraf yang buruk di atas, berikut ini adalah paragraf baik yang memenuhi
kaidah:
Contoh:
Contoh:
”Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah di
Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan sehari – hari. Penggunaan nasi
sebagai bahan makanan pokok karena proses penanamannya yang mudah dan cepat.
Para petani hanya membutuhkan sawah dan merawatnya selama 6 bulan untuk
menghasilkan beras yang akan menjadi nasi. Sekali masa panen, para petani bisa
menghasilkan puluhan kwintal beras. Di samping proses penanamannya yang cepat
dan mudah, nasi juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Karbohidrat inilah yang menjadi
sumber energi bagi kita. Oleh karena itu, nasi sangatlah cocok untuk orang
Indonesia yang sangat membutuhkan energi yang banyak untuk mendukung
aktivitsnya sehari – hari.”
B.
JENIS-JENIS PARAGRAF
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan
buah dari pikiran pokok sebuah karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu
karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu
:
Ø Paragraf
argumentasi
Ø Paragraf
deskripsi
Ø Paragraf
eksposisi
Ø Paragraf
persuasi
Ø Paragraf
naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran
pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian dibantu dengan kalimat pendukung.
Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah karangan.
Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan
bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara
mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, berikut
ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :
Paragraf
Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan
dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca dengan isinya yang
mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentasi
meliputi :
-Untuk
penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
-Memberikan
asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa apa
yang dikemukakan merupakan kebenaran.
-Menyertai
bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan
sebagainya
-Terdapat
kesimpulan di akhir paragraf
Paragraf
Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang
menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan bisa melihat, mendengar,
atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merasakan sendiri dari semua
yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang, benda, atau
tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
-Berisi
bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
-Pembaca
bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut
Paragraf
Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan
informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang
yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi :
-Mengandung
informasi di dalamnya
-Karya
tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
-Bertujuan
menjelaskan dan memaparkan
-Berdasarkan
fakta
-Tidak
bermaksud mempengaruhi
Paragraf
persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan
meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis
terhadap suatu hal. Ciri-ciri paragraf persuasif diantaranya:
-Terdapat
bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
-Tulisan
yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
-Bahasa
yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca\
Paragraf
narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan
serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu
terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
-Terdapat
tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita
-Mementingkan
urutan waktu maupun urutan peristiwa
-Digunakan
dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi
(biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).
Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
1.
Contoh paragraf argumentasi
“Polusi
udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang
terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak,
asap pabrik dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian
yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat…”
2.
Contoh paragraf deskripsi
“Mahasiswi
itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang membuat
kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya
dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal…”
3.
Contoh paragraf eksposisi
“Bantuan
untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini
belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami
kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah
Bantul dan Muntilan..”
4.
Contoh paragraf persuasif
”
Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet,
dan lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan
daripada sayuran biasa..”
5.
Contoh paragraf narasi
“Suatu
siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya
untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki
kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya
berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan
pintunya..”
Jenis paragraf mungkin berbeda dengan berbagai jenis
pantun dari sisi penulisan dan makna, namun secara umum karya sastra yang baik
dan benar tentu menekankan penggunaan paragraf yang sempurna.
C.
Paragraf
Induktif dan Paragraf Deduktif
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan
dengan pola deduksi, yaitu memaparkan hal umum terlebih dahulu kemudian
menjabarkan hal – hal khusus. Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan
utamanya pada kalimat utama di awal paragraf.
Contoh:
Handphone sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Perangkat komunikasi ini bisa menjadi alat komunikasi yang sangat efektif.
Mereka bisa menghubungkan dua orang atau lebih meski terlampau jarak yang
sangat jauh dan bahkan dengan waktu yang sangat cepat. Disamping sebagai alat
komunikasi, handphone juga bisa menjadi alat bantu serba guna. Dewasa ini
handphone telah dibuat dengan menambahkan fitur – fitur yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia misalnya Google map, kalkulator, penyimpan photo, memo, dan
lain – lain. Fitur – fitur tersebut bisa membantu manusia memudahkan
pekerjaannya. Contohnya adalah jika manusia tersesat, mereka bisa menggunakan
aplikasi Google map di handphone miliknya.
Pengembangan pikiran
Paragraf di atas dikembangkan dengan cara pola deduksi, berikut adalah penjelasannya.
Paragraf di atas dikembangkan dengan cara pola deduksi, berikut adalah penjelasannya.
Handphone
sangat berguna . . . (Umum / gagasan utama)
Perangkat
komunikasi ini . . . (Khusus / Pendukung utama 1)
Mereka
bisa menghubungkan . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Disamping
sebagai alat . . . (Khusus / Pendukung utama
2)
Dewasa
ini handphone telah . . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.1)
Fitur
– fitur tersebut bisa . . . (Khusus / Pendukung
tambahan 2.2)
Contohnya
adalah jika manusia, . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.3)
Catatan:
Umum
/ Gagasan utama = Topik pembahasan
Pendukung
utama = Kalimat pendukung gagasan
utama
Pendukung
tambahan = Kalimat pendukung gagasan pendukung
2. Paragraf
Induktif
Paragraf induktif adalah suatu paragraf yang
dikembangkan dengan pola induksi, yaitu dengan cara menjabarkan hal – hal
khusus terlebih dahulu dan kemudian disimpukan menjadi suatu hal yang umum.
Dengan kata lain, paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat utamanya
terletak pada akhir paragraf. Pola paragraf ini biasanya dipakai dalam paragraf
generalisasi, sebab – akibat, akibat – sebab, dan analogi.
Contoh:
Merokok bisa menyebabkan gangguan pernafasan,
seperti bronkitis, asma, dan lainnya. Hal ini dikarenakan asap yang masuk ke
dalam tubuh sangatlah berbahaya. Selain menyebabkan gangguan pada pernafasan,
merokok juga bisa menyebabkan kanker paru – paru. Kandungan tar yang ada pada
rokok akan memicu sel – sel kanker pada paru – paru untuk berkembang. Terlebih
lagi, merokok juga bisa menyebabkan kecanduan. Nikotin yang ada pada
rokok akan mempengaruhi otak untuk terus mengkonsumsi rokok, sehingga membuat
perokok susah untuk menghentikannya. Oleh karena itu, merokok sangatlah
berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pengembangan
gagasan
Merokok bisa menyebabkan, . . .(Khusus / Pendukung utama 1)
Hal ini dikarenakan asap . . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Selain menyebabkan, . . . (Khusus / Pendukung utama 2)
Kandungan tar yang . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2)
Terlebih lagi, merokok . . . (Khusus / Pendukung utama 3)
Nikotin yang ada pada . . . (Khusus / Pendukung tambahan 3)
Oleh karena itu, merokok . . . (Umum / Gagasan utama)
Merokok bisa menyebabkan, . . .(Khusus / Pendukung utama 1)
Hal ini dikarenakan asap . . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Selain menyebabkan, . . . (Khusus / Pendukung utama 2)
Kandungan tar yang . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2)
Terlebih lagi, merokok . . . (Khusus / Pendukung utama 3)
Nikotin yang ada pada . . . (Khusus / Pendukung tambahan 3)
Oleh karena itu, merokok . . . (Umum / Gagasan utama)
Contoh
Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran
Paragraf
Deduktif
Manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain, seperti lahir, tumbuh, bahkan mati pun kita masih
membutuhkan orang lain. Ketergantungan manusia dengan orang lain ini akan
sangat menyulitkan jika tidak ada manusia lainnya, kita bisa mati tanpa adanya
manusia lain. Bahkan tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa hidup
sendiri. Meskipun mereka memiliki harta yang sangat banyak, mereka tetap
membutuhkan makanan atau barang yang dijual oleh orang lain. Tentunya hal ini
dikarenakan uang tidak bisa dimakan.
Paragraf
Induktif
Anton sangat menyukai
pelajaran matematika. Dia selalu belajar dengan sangat tekun dan senang.
Sangking senangnya dengan pelajaran matematika, Anton tidak pernah melewatkan
satu hari pun pelajaran ini di sekolah. Jika dia tidak mengetahui suatu
permasalahan, Anton tidak segan untuk bertanya baik kepada guru maupun
temannya. Sedangkan jika dia sudah mengetahui tentang materi tersebut, dia akan
terus berlatih. Oleh sebab itu, Anton sangat pintar dalam pelajaran matematika.
https://dl.dropboxusercontent.com/u/182398173/tugas%20kuliah/RANGKUMAN%20BAHASA%20INDONESIA.docx
THANKS INFONYA GAN ^^ JANGAN LUPA KUNJUNGI KEMBALI WEBSITE KAMI YAH ^^
BalasHapus