Kata
Subhanallah yang berarti "Mahasuci Allah" dan kata Masyaallah yang
berarti "Allah telah berkehendak akan hal itu", dua kata yang sudah
tidak asing kita dengar sering diucapkan dalam keseharian bila orang sedang
merasa takjub melihat sesuatu yang luarbiasa, melihat istri yang cantik, kaget
karena melihat sesuatu yang mengerikan, atau mendengar hal-hal yang kurang
menyenangkan.
Dua
kata ini tentu memiliki nilai tersendiri bila dibandingkan kalau kita hanya
mengucapkan kata-kata biasa seperti "amboi... indahnya" bila melihat
pemandangan yang indah atau umpatan-umpatan yang tak pantas bila melihat hal yang
kurang menyenangkan.
Kebanyakan
masyarakat indonesia mengucapkan "Subhanallah" ketika melihat atau
mengalami hal-hal yang menakjubkan dan menyenangkan dan akan mengucapkan
"Masyaallah" saat mengalami kejadian yang kurang menyenangkan atau
keburukan
Pernah
ada orang indonesia yang bercengkrama dengan muslim asli Arab, karena takjub
dan berniat memuji orang Arab tersebut dia pun berucap "Subhanallah"
, tapi apa yang dikatakan muslim arab tersebut?
(kurang
lebih dalam bahasa indonesianya)
“Astaghfirullahal 'adzhim, maaf ustad kalau ada yang bathil dalam diri &
ucapan saya tolong segera diluruskan!"
Nah
ternyata muslim Arab tersebut menganggapnya berbeda dari yang kita harapkan.
Lalu..bagaimana seharusnya letak pengucapan yang benar?
Subhanallah
diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan
"Subhanallah" sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci dari keburukan
tersebut.
Dalam
Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang
tak pantas (hal buruk), misalnya
“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, bahkan apa yang ada di langit dan bumi
adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya”, juga digunakan untuk
mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS. Al
Baqarah(2) : 116).
Masyaallah
bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus
pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.
“Dan
mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa
quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih
sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).
Dengan
mengetahui perbedaan penggunaan dua kata ini tentu akan memberikan makna yang
lebih baik dalam pergaulan dengan sesama muslim maupun dalam usaha mendapatkan
rahmat karena selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kesempatan dan situasi.
Wallahu’alam
Memang
hal ini ngga diajarkan di sekolah (pengalaman ane), tapi ini ane dapatkan di
pengajian. Ternyata banyak yang baru tahu kalau selama ini keliru. Jadi jangan
kebalik lagi ya gan, antara subhanallah dan masyaallah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar