Rabu, 14 September 2016

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA SYARAT DAN PEMBAGIAN PARAGRAF SERTA PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF INDUKTIF

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA
SYARAT DAN PEMBAGIAN PARAGRAF SERTA PARAGRAF DEDUKTIF DAN
PARAGRAF INDUKTIF




DISUSUN OLEH :
1. ASMAL HASTIAWAN             D10116375
2.ARDIANTO                             D10116368
3.ANANG DWI PRAKOSO          D10116350
4. ADITYA  WARMAN                D10116317
5.AFAN  WIRADHARMA            D10116318
6.ALMA                                      D10116347
7. AYU  GISDARYANI S.S        D10116381


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO




A.  Syarat-Syarat Paragraf
Syarat-Syarat Paragraf yang Baik - Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berangkai nan padu yang membentuk suatu gagasan utama yang ingin disampaikan oleh pembacanya. Suatu paragraf yang baik harus mencakup beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Kelengkapan (Completeness)
Paragraf yang baik harus memiliki unsur – unsur paragraf yang lengkap diantaranya adalah:
-Gagasan utama 
      Gagasan utama adalah topik utama atau permasalahan yang sedang dibahas dalam suatu paragraf.

-Kalimat utama
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama. Kalimat ini memaparkan apa yang akan dibahas pada paragraf tersebut. Letak kalimat utama di dalam sebuah paragraf bervariasi ada yang terletak di awal yang disebut dengan paragraf deduktif, di akhir yang disebut paragraf induktif maupun di awal dan akhir yang disebut paragraf campuran.

-Kalimat penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat – kalimat yang mendukung gagasan utama. Kalimat penjelas perlu untuk ditulis karena kalimat inilah yang akan memberikan alasan yang kuat pada gagasan utama. Kalimat – kalimat ini harus mengandung data berupa fakta, contoh maupun alasan yang jelas.

2. Kesatuan (Unity)
Suatu paragraf yang baik juga harus memiliki syarat kesatuan atau unity. Yang dimaksud dengan kesatuan adalah suatu  paragraf harus memiliki satu kesatuan gagasan utama beserta dengan gagasan – gagasan penjelas lainnya. Gagasan – gagasan tersebut dikembangkan dengan saling menghubungkannya satu sama lain dengan suatu kesatuan yang utuh sehingga tidak menyebabakan kalimat sumbang di dalam paragraf. 
Dengan kata lain, syarat kesatuan akan terpenuhi jika gagasan utama di dalam paragraf terjalin sangat baik dengan gagasan – gagasan penejelas lainnya dan saling mendukung satu sama lain.  Jika tidak adanya kesatuan di dalam paragraf, maka bisa dipastikan paragraf tersebut tidaklah baik.


3. Kepaduan (Coherence)
Paragraf yang baik harus memiliki unsur kepaduan di dalamnya. Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kalimat – kalimat di dalam paragraf terjalin atau terangkai dengan logis dan serasi. Syarat kepaduan di dalam suatu paragraf terpenuhi dengan menggunakan konjungsi sehingga kalimat-kalimat tersebut berkaitan.
Ada dua macam konjungsi yang dapat digunakan di dalam suatu paragraf, diantaranya adalah konjungsi intrakalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat seperti : sehingga, tetapi, karena, agar, dan sebagainya. Serta konjungsi antar kalimat, yaitu konjungsi yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya, seperti : oleh karena itu, namun, disamping, bahkan, jadi, kemudian, dan sebagainnya. 
Syarat – syarat di atas penting untuk dipenuhi agar suatu paragraf menjadi baik sehingga para pembacanya mudah memahami apa yang sedang dibicarakan atau dibahas dalam paragraf tersebut.

Contoh Paragraf

Di bawah ini adalah contoh paragraf yang tidak memenuhi kaidah dan contoh paragraf yang memenuhi kaidah:

Contoh:
“Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan sehari – hari. Masyarakat Indonesia bagian timur berbeda. Mereka masih mengkonsumsi sagu sebagai bahan pokoknya. Penggunaan nasi sebagai bahan makanan pokok karena proses penanamannya yang mudah dan cepat. Para petani membutuhkan sawah dan merawatnya selama 6 bulan untuk menghasilkan beras yang akan menjadi nasi. Sekali panen, biasanya petani akan menghasilkan beras yang sangat banyak. Proses penanamannya yang cepat dan mudah, nasi juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan lainnya. Nasi sangat cocok untuk orang Indonesia yang sangat membutuhkan energi yang banyak untuk mendukung aktivitsnyasehari–hari.”

Paragraf di atas bukanlah paragraf yang baik karena tidak mengandung syarat – syarat yang telah disebutkan di atas. 

Kelengkapan : Unsur ini tidak terpenuhi karena memiliki dua gagasan utama yang saling bertolak belakang yang pertama adalah nasi menjadi bahan makanan pokok bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Yang kedua adalah masyarakat Indonesia bagian barat mengkonsumsisagu.
Kesatuan : Gagasan – gasan utama pada paragraf di atas tidak terjalin dengan sangat baik sehingga pembacanya bingung dengan apa yang menjadi topik pembicaraannya. Gagasan – gagasan paragraf di atas juga tidak saling mendukung.
Kepaduan : Kalimat – kalimat di dalam paragraf di atas tidaklah padu karena tidak menggunakan konjungsi sehigga susunannya menjadi tidak logis.

Pada kalimat terakhir seharusnya ditambah konjungsi antar kalimat “oleh karena itu” agar menajdi lebih padu.



Setelah memperhatikan paragraf yang buruk di atas, berikut ini adalah paragraf baik yang memenuhi kaidah:

Contoh:
”Nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah di Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai makanan sehari – hari. Penggunaan nasi sebagai bahan makanan pokok karena proses penanamannya yang mudah dan cepat. Para petani hanya membutuhkan sawah dan merawatnya selama 6 bulan untuk menghasilkan beras yang akan menjadi nasi. Sekali masa panen, para petani bisa menghasilkan puluhan kwintal beras. Di samping proses penanamannya yang cepat dan mudah, nasi juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Karbohidrat inilah yang menjadi sumber energi bagi kita. Oleh karena itu, nasi sangatlah cocok untuk orang Indonesia yang sangat membutuhkan energi yang banyak untuk mendukung aktivitsnya sehari – hari.”



B.     JENIS-JENIS PARAGRAF
Jenis-jenis paragraf dalam dunia bahasa merupakan buah dari pikiran pokok sebuah karangan yang kemudian dikembangkan menjadi satu karya tulis yang baik. Macam-macam paragraf yang kita ketahui ada 5 jenis yaitu :
Ø Paragraf argumentasi
Ø Paragraf deskripsi
Ø Paragraf eksposisi
Ø Paragraf persuasi
Ø Paragraf naratif
Pada jenis paragraf tersebut terdiri dari pikiran pokok, gagasan, atau ide dasar yang kemudian dibantu dengan kalimat pendukung. Penggunaan paragraf tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah karangan. Berikut ini kita pelajari perbedaan kegunaan paragraf-paragraf tersebut.
Jenis jenis paragraf pada perkembangannya akan bergantung kepada penempatan kalimat topik, bentuk kalimat topik, dan cara mengembangkan kalimat pada topik tersebut. Berdasarkan hal tersebut, berikut ini macam-macam paragraf yang dipakai dalam karya tulis :

Paragraf Argumentasi
merupakan paragraf yang berisi ide atau gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca dengan isinya yang mengemukakan suatu pendapat yang diyakini. Ciri ciri paragraf argumentasi meliputi :
-Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
-Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran.
-Menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar dan sebagainya
-Terdapat kesimpulan di akhir paragraf

Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi merupakan gagasan pokok yang menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek tersebut. Tujuannya adalah untuk merasakan sendiri dari semua yang ditulis oleh penulis. Objek tersebut dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri ciri paragraf deskriptif yaitu :
-Berisi bacaan yang melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
-Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita karya tulis tersebut

Paragraf Eksposisi
Merupakan jenis paragraf yang tulisannya memberikan informasi mengenai sebuah teori, teknik, kiat, atau petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasan. Ciri-ciri paragraf eksposisi meliputi :
-Mengandung informasi di dalamnya
-Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah
-Bertujuan menjelaskan dan memaparkan
-Berdasarkan fakta
-Tidak bermaksud mempengaruhi

Paragraf persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis terhadap suatu hal. Ciri-ciri paragraf persuasif diantaranya:
-Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca
-Tulisan yang mendorong dan mempengaruhi dalam suatu hal
-Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca\

Paragraf narasi
Merupakan bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut. Ciri ciri paragraf narasi :
-Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita
-Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
-Digunakan dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) maupun dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan).

Jenis jenis Paragraf dan Contohnya
1. Contoh paragraf argumentasi
“Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap pabrik dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar, seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat…”




2. Contoh paragraf deskripsi
“Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang membuat kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal…”

3. Contoh paragraf eksposisi
“Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di Yogyakarta sampai saat ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul dan Muntilan..”

4. Contoh paragraf persuasif
” Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada sayuran biasa..”

5. Contoh paragraf narasi
“Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya..”

Jenis paragraf mungkin berbeda dengan berbagai jenis pantun dari sisi penulisan dan makna, namun secara umum karya sastra yang baik dan benar tentu menekankan penggunaan paragraf yang sempurna.


C.    Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif
1.      Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu memaparkan hal umum terlebih dahulu kemudian menjabarkan hal – hal khusus. Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan utamanya pada kalimat utama di awal paragraf. 
Contoh:
Handphone sangat berguna bagi kehidupan manusia. Perangkat komunikasi ini bisa menjadi alat komunikasi yang sangat efektif. Mereka bisa menghubungkan dua orang atau lebih meski terlampau jarak yang sangat jauh dan bahkan dengan waktu yang sangat cepat. Disamping sebagai alat komunikasi, handphone juga bisa menjadi alat bantu serba guna. Dewasa ini handphone telah dibuat dengan menambahkan fitur – fitur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia misalnya Google map, kalkulator, penyimpan photo, memo, dan lain – lain. Fitur – fitur tersebut bisa membantu manusia memudahkan pekerjaannya. Contohnya adalah jika manusia tersesat, mereka bisa menggunakan aplikasi Google map di handphone miliknya.
Pengembangan pikiran
Paragraf di atas dikembangkan dengan cara pola deduksi, berikut adalah penjelasannya.
Handphone sangat berguna . . .   (Umum / gagasan utama)
Perangkat komunikasi ini  . . .     (Khusus / Pendukung utama 1)
Mereka bisa menghubungkan  . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Disamping sebagai alat . . .          (Khusus / Pendukung utama 2)
Dewasa ini handphone telah . . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.1)
Fitur – fitur tersebut bisa . . .        (Khusus / Pendukung tambahan  2.2)
Contohnya adalah jika manusia, . . .  (Khusus / Pendukung tambahan 2.3)
Catatan:
Umum / Gagasan utama   = Topik pembahasan
Pendukung utama             = Kalimat pendukung gagasan utama
Pendukung tambahan       = Kalimat pendukung gagasan pendukung

2.      Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah suatu paragraf yang dikembangkan dengan pola induksi, yaitu dengan cara menjabarkan hal – hal khusus terlebih dahulu dan kemudian disimpukan menjadi suatu hal yang umum. Dengan kata lain, paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Pola paragraf ini biasanya dipakai dalam paragraf generalisasi, sebab – akibat, akibat – sebab, dan analogi.
Contoh:
Merokok bisa menyebabkan gangguan pernafasan, seperti bronkitis, asma, dan lainnya. Hal ini dikarenakan asap yang masuk ke dalam tubuh sangatlah berbahaya. Selain menyebabkan gangguan pada pernafasan, merokok juga bisa menyebabkan kanker paru – paru. Kandungan tar yang ada pada rokok akan memicu sel – sel kanker pada paru – paru untuk berkembang. Terlebih lagi, merokok juga bisa menyebabkan kecanduan.  Nikotin yang ada pada rokok akan mempengaruhi otak untuk terus mengkonsumsi rokok, sehingga membuat perokok susah untuk menghentikannya. Oleh karena itu, merokok sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia.

Pengembangan gagasan
Merokok bisa menyebabkan, . . .(Khusus / Pendukung utama 1)
Hal ini dikarenakan asap . . .       (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Selain menyebabkan, . . .            (Khusus / Pendukung utama 2)
Kandungan tar yang  . . .             (Khusus / Pendukung tambahan 2)
Terlebih lagi, merokok  . . .        (Khusus / Pendukung utama 3)
Nikotin yang ada pada . . .          (Khusus / Pendukung tambahan 3)
Oleh karena itu, merokok . . .     (Umum / Gagasan utama)






Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran

Paragraf Deduktif

Manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, seperti lahir, tumbuh, bahkan mati pun kita masih membutuhkan orang lain. Ketergantungan manusia dengan orang lain ini akan sangat menyulitkan jika tidak ada manusia lainnya, kita bisa mati tanpa adanya manusia lain. Bahkan tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Meskipun mereka memiliki harta yang sangat banyak, mereka tetap membutuhkan makanan atau barang yang dijual oleh orang lain. Tentunya hal ini dikarenakan uang tidak bisa dimakan.

 

Paragraf Induktif

Anton sangat menyukai pelajaran matematika. Dia selalu belajar dengan sangat tekun dan senang. Sangking senangnya dengan pelajaran matematika, Anton tidak pernah melewatkan satu hari pun pelajaran ini di sekolah. Jika dia tidak mengetahui suatu permasalahan, Anton tidak segan untuk bertanya baik kepada guru maupun temannya. Sedangkan jika dia sudah mengetahui tentang materi tersebut, dia akan terus berlatih. Oleh sebab itu, Anton sangat pintar dalam pelajaran matematika.



https://dl.dropboxusercontent.com/u/182398173/tugas%20kuliah/RANGKUMAN%20BAHASA%20INDONESIA.docx

1 komentar:

  1. THANKS INFONYA GAN ^^ JANGAN LUPA KUNJUNGI KEMBALI WEBSITE KAMI YAH ^^

    BalasHapus